"

Guru di Banyumas Menampar Murid Hingga Memar


BANYUMAS, iNews.id - Lagi-lagi dunia pendidikan sekolah tercoreng dengan tindak kekerasan. Seorang guru sekolah menengah kejuruan (SMK) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) menampar siswanya di depan siswa lain, Kamis pagi (19/4/2018). Ironisnya, kejadian ini justru direkam salah satu siswanya atas perintah guru tersebut.

Mesothelioma Cause: The Role of Asbestos Fibers

Starting at the turn of the century, British investigators discovered a relationship between exposure to high levels of asbestos and respiratory disease. These early studies were often suppressed by government at the request of the asbestos industry. By the mid-1950s American medical researchers had joined the chorus of concerned professionals identifying asbestos exposure as hazardous, and citing it as a possible cause of mesothelioma. Much of their work was never published or was suppressed and/or disputed by scientists in the pay of the asbestos lobby.
Asbestos fibers have been detected in many resected surgical specimens from mesothelioma patients. In pleural mesothelioma, asbestos fibers are found trapped in the tissues from the lower parts of the lung and they are sometimes concentrated into nodules or spots on the parietal pleura, the primary location for mesothelioma in the thoracic cavity. These fibers are found using electron beam microscopy. They are invisible to the naked eye and are not routinely commented upon in a typical pathology report. Although smoking while exposed to asbestos is known to significantly increase lung cancer risks, smoking cannot be listed as a mesothelioma cause being that it does not promote the formation of the disease. It is not uncommon to find pleural plaques in the lungs of patients with primary peritoneal mesothelioma which is indicative of heavy asbestos exposure.

Dalam video berdurasi 29 detik ini, oknum guru SMK Kesatrian Purwokerto berinisial LK tampak menampar siswanya L di depan murid-muridnya. Sebelum menampar L, LK terlebih dahulu mengelus-elus pipi siswanya. Dalam hitungan detik, LK tiba-tiba menampar siswa di depannya dengan hentakan keras. Rekaman peristiwa tindak kekerasan ini pun dalam waktu singkat menjadi viral. Video ini sudah menyebar ke berbagai grup di media sosial.
Menyikapi hal ini, Wakil Kepala Sekolah SMK Kesatrian Purwokerto, Inayah Rohmawati memaparkan, sekolah sudah menyelesaikan masalah itu. Setelah menerima informasi, dia langsung memanggil guru yang menampar siswa dan siswa yang ditampar. Begitu juga para siswa yang menyaksikan penamparan dan siswa yang membagikan video itu ke media sosial.
“Jadi tidak sampai menunggu berjam-jam, gurunya langsung kami panggil, anak-anak kami kumpulkan, yang menyaksikan dan yang men-share juga. Jadi kesalahan ada pada anak yang men-share sebetulnya. Kalau tidak di-share kan sebetulnya tidak ada masalah,” paparnya.

Inayah Rohmawati mengatakan, sekolah sudah memberikan tindakan tegas kepada guru yang menampar siswa. Meski demikian, pihak sekolah menyatakan tindakan guru karena terdorong emosi melihat perilaku siswa yang sudah sering melakukan kesalahan seperti tidak mengerjakan tugas dari guru, makan di kantin saat jam sekolah, dan pelanggaran lain. Sementara siswa juga sudah sering mendapat peringatan dari guru jika melakukan kesalahan.
“Kesalahan siswa tersebut menumpuk hingga hampir satu tahun. Si anak sudah sering kali diingatkan. Tadi, saat kami panggil, si anak juga sudah mengakui kesalahannya. Sementara guru sedang proses pembinaan,” paparnya.
Saat ditanya mengenai perilaku guru yang menampar setiap hari di sekolah, menurut Inayah, selama ini tidak ada masalah. LK dikenal santun dan belum pernah melakukan kesalahan.
“Gurunya itu sangat santun, agamanya juga sangat bagus. Dia itu pembina PMR. Jadi, tidak ada prilaku buruk pada guru itu. Yang namanya karakter guru, satu dan yang lain kan beda. Cara menangani siswa yang agak nakal juga beda,” paparnya.
Sementara siswa yang merekam penamparan itu mengatakan, tindakannya atas perintah gurunya. Semula rekaman ini hanya untuk dikonsumsi di grup kejuruan kelas, namun akhirnya video beredar di kalangan media sosial secara luas.
“Ditamparnya tadi keras dan dilihat semua siswa. Dia ditampar karena tadi jajan, tapi belum waktunya istirahat. Gurunya marah. Waktu mau ditampar itu, siswanya ditanya dulu boleh tidak ditampar, kata siswanya boleh-boleh aja, jadinya ditampar,” kata Dafa, siswa SMK Kesatrian Purwokerto.
Kasus kekerasaan ini akhirnya dilaporkan ke Polres Banyumas. Sementara LK dan siswanya yang menjadi korban kekerasan masih dimintai keterangan oleh polisi.

0 Response to "Guru di Banyumas Menampar Murid Hingga Memar"

Posting Komentar