"

Seorang Tukang Becak Tuna Aksara Ini Tertipu Abu Tours, Curhatnya Sungguh Menyayat Hati

How a Zero-Dep Car Insurance Policy Benefits You during Claims?

The value of a car gets reduced the moment you take it out of the showroom. Furthermore, this value will keep reducing overtime. This gradual reduction in the market value of a car is called Depreciation. Depreciation, basically, is a decrease in the value of an object with time. Which is why, after buying a car, its value starts decreasing.
The depreciation value is not directly associated with the car; it is associated with different non-durable materials like metal, plastic, glass, fiber, and others. Again, for every material, there is a different depreciation rate. Thus, estimating the rate of degradation of these materials reflects the overall depreciation of a car.
Depreciation value of a car is taken into consideration when you file an insurance claim. The insurer analyses the damage sustained by the car and accordingly determines a depreciation value. Even after best car insurance policy from a reputed insurance service provider, you will still have to face the depreciation factor during the claim.
 


Daeng Tadda (83) harus menabung Rp 10 ribu per hari selama 10 tahun untuk dapat umrah. Impiannya pupus setelah ditipu Abu Tours.

Daeng Tadda (83) warga Desa Marumpa, Kecamatan Marusu, Maros. Ia menyetor uang ke Abu Tours bersama istrinya, Daeng Lenteng (50) masing-masing Rp 17 juta pada Agustus 2017 lalu.


Oleh pihak Abu Tours, mereka dijanjikan berangkat pada Januari dan Februari 2018, tapi urung terjadi. Padahal semua perlengkapan umrah, seperti koper dan baju ihram serta seragam khusus jemaah Abu Tours, sudah mereka siapkan. 

"Uang hasil keringat saya dari tukang becak, saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Paling banyak saya dapat Rp 50 ribu per hari kadang juga tidak ada sama sekali. Saya juga ikut arisan umrah biar lebih mudah terkumpul uangnya. Pas nama saya naik, saya langsung daftar," kata Daeng Tadda, Rabu (11/4/2018). 

Uang arisan itu ternyata juga belum cukup buat mereka setor. Daeng Tadda akhirnya memberanikan diri meminjam uang Rp 8 juta kepada keluarganya, berharap agar keduanya segera diberangkatkan umrah. Tadda, yang tak bisa baca-tulis, terpaksa berutang karena beberapa tetangganya berencana berangkat bersama. 

"Terpaksa berutang dulu. Saya ini tidak bisa baca-tulis. Ini kan banyak tetangga yang mau pergi, jadi ceritanya rombongan biar saya juga enak dan tidak susah-susah saat di sana," paparnya. 

 
Saban hari, lelaki yang sudah memiliki 5 cucu ini mangkal di depan Pasar Bulu-bulu, yang tak jauh dari rumahnya. Tak hanya penumpang, ia juga kerap mendapatkan order mengangkut barang belanjaan. Dari upahnya, ia menyisihkan uang Rp 10-30 ribu per hari untuk ditabung.

Di umurnya yang sudah terbilang uzur ini, Tadda kadang tak sanggup lagi mengayuh becak jauh-jauh. Profesinya pun telah 'diwarisi' anak lelakinya, yang hanya bekerja serabutan. Sekarang, ia hanya mengayuh becak 2-3 kali dalam seminggu lantaran mulai dirundung sakit. 

"Tidak bisa lagi seperti dulu, masih bisa bawa becak jauh. Banyak penumpang saya tolak kalau jauh karena saya merasa tidak sanggup. Anak saya kalau tidak ada kerjaan lain biasa gantikan saya," akunya. 

Kini, ia bersama istrinya hanya bisa pasrah. Tak ada keinginan lain. Mereka berharap tetap ditakdirkan menjadi tamu Allah dan melihat Kakbah secara langsung sebelum ajal menjemput. Namun, jika tidak, artinya Allah belum memanggil mereka menjadi tamu-Nya. 

"Ya pasrah saja. Kalau Allah berkehendak, segala sesuatu bisa terjadi. Kami tidak pernah putus asa meski kecil kemungkinan. Setiap saat kami berdua berdoa biar Allah kasih kami jalan melihat Kabbah secara langsung sebelum kami mati," ujarnya. 

 

Oleh pihak Abu Tours, mereka dijanjikan berangkat pada Januari dan Februari 2018, tapi urung terjadi. Padahal, semua perlengkapan umrah seperti koper dan baju ihram dan seragam khusus jemaah Abu Tours sudah mereka siapkan.

Kini, ia bersama istrinya hanya bisa pasrah. Tak ada keinginan lain, Mereka berharap, tetap ditakdirkan menjadi tamu Allah dan melihat Kakbah secara langsung sebelum ajal menjemput.(detik.com)
 

0 Response to "Seorang Tukang Becak Tuna Aksara Ini Tertipu Abu Tours, Curhatnya Sungguh Menyayat Hati"

Posting Komentar